Analisis Film “The
Bucket List”
1.
Sinopsis
Film ini mengisahkan dua orang tentang dua
orang lelaki yang telah berusia lanjut. Mereka adalah dua orang pasien kanker
yang dirawat dalam satu ruangan. Carter Chamber (Morgan Freeman), teknisi dari
keluarga sederhana mengidap kanker paruparu. Edward Cole (Jack Nicholson),
pengusaha kaya raya juga mengidap kanker stadium lanjut. Keduanya berkenalan,
kemudian berbagi masa lalu dan kelucuan.
Karena kanker yang mereka derita, hidup mereka diperkirakan akan bertahan tidak
lebih dari satu tahun saja. Dalam menghadapi kenyataan tersebut, Carter justru
membuat daftar impian yang ingin ia capai sebelum ajal benar-benar
menjemputnya. Cole tertarik melihat daftar tersebut, lalu menambahkan beberapa
poin lagi dan ikut mendanai ‘proyek impian’ mereka.
Dalam petualangan mewujudkan impian, Carter
dan Cole saling menceritakan latar belakang dan perasaan masing-masing. Carter
yang selalu tampak bahagia mengaku kadar cintanya pada sang istri sudah mulai
berkurang. Sedangkan Cole merasa sedih karena sudah lama tidak dihiraukan oleh
putri satu-satunya.
Bila mereka berhasil mencapai impian, maka
mereka akan mencoret daftar impian impian tersebut. Dalam perjalanan mereka
juga sama-sama belajar dan memahami satu sama lain. Sesampai di Hong Kong,
Carter merindukan keluarganya dan ingin segera pulang memberi kejutan romantis
untuk istrinya.
Tetapi tiba-tiba Carter menderita sakit
serius sehingga harus dirawat di rumah sakit untuk menjalani operasi. Sebelum
menjalani operasi, Cole dan Carter berbagi cerita tentang kopi luwak asal
Indonesia yang sama-sama mereka gemari. Merekapun tertawa terbahak-bahak sampai
meneteskan air mata. Kali ini Carter kembali mencoret impian yang sudah berhasil
mereka capai yaitu tertawa sampai menangis.
Sebelum dioperasi, Cole menyemangati Carter
agar menyelesaikan semua daftar impian tersebut walaupun tanpa dirinya. Pada
hari yang sama ternyata Carter menghembuskan nafas terakhir di meja opearasi.
Dalam memberikan penghormatan terakhir pada acara pemakaman Carter, Cole
menyatakan bahwa dirinya dan Carter sebelumnya belum pernah saling mengenal.
Tetapi dalam 3 bulan terakhir mereka sangat dekat dan menjadi waktu terbaik
bagi Cole. Pada saat itulah Cole mencoret salah satu impian yang telah berhasil
ia capai, yaitu membantu orang asing dengan memberikan
kebaikan biasa.
Pada fase berikutnya, Cole diterima kembali
oleh putri yang paling ia sayangi. Kemudian ia juga diperkenalkan dengan cucu
perempuan tercinta yang belum pernah ia jumpai selama ini. Cole mencium pipi
gadis mungil dan cantik itu. Satu lagi daftar impian yang berhasi ia capai; mencium
gadis yang tercantik di dunia.
Cole ternyata berumur panjang, ia meninggal
di usia 81 tahun. Sekretarisnya membawa abu jenazah Cole untuk dimakamkan di
puncak gunung Himalayas berdampingan dengan Carter. Impian terakhir Cole dan
Carter pada akhirnya tercapai, yaitu; menjadi saksi sesuatu yang benar-benar luar
biasa.
2. Analisis
a.
Perkembangan Psikososial
Akibat
perubahan Fisik yang semakin menua maka perubahan ini akan sangat berpengaruh
terhadap peran dan hubungan dirinya dengan lingkunganya. Dengan semakin lanjut
usia seseorang secara berangsur-angsur ia mulai melepaskan diri dari kehidupan
sosialnya karena berbagai keterbatasan yang dimilikinya. Keadaan ini
mengakibatkan interaksi sosial para lansia menurun, baik secara kualitas
maupun kuantitasnya sehingga hal ini secara perlahan mengakibatkan terjadinya
kehilangan dalam berbagai hal yaitu: kehilangan
peran ditengah masyarakat, hambatan kontak fisik dan berkurangnya komitmen.
Menurut
Erikson, perkembangan psikososial masa dewasa akhir ditandai dengan tiga gejala
penting, yaitu keintiman, generatif, dan integritas.
1. Perkembangan Keintiman
Keintiman dapat diartikan sebagai suatu kemampuan
memperhatikan orang lain dan membagi pengalaman dengan mereka. Orang-orang yang
tidak dapat menjalin hubungan intim dengan orang lain akan terisolasi. Menurut
Erikson, pembentukan hubungan intim ini merupakan tantangan utama yang dihadapi
oleh orang yang memasuki masa dewasa akhir. Dalam film “The Bucket List” Cole
dan Carter berhasil menghadapi tantangan perkembangan keintiman. Di masa akhir
hidup mereka, mereka menjalin persahabatan yang sangat erat. Dan mereka
menghabiskan sisa masa hidup mereka dengan berpetualang berdua. Mereka saling
berbagi cerita kehidupan mereka.
2.
Perkembangan
Generatif
Generativitas adalah tahap perkembangan psikososial ketujuh yang dialami individu selama
masa pertengahan masa dewasa. Ketika seseorang mendekati usia dewasa akhir,
pandangan mereka mengenai jarak kehidupan cenderung berubah. Mereka tidak lagi
memandang kehidupan dalam pengertian waktu masa anak-anak, seperti cara anak
muda memandang kehidupan, tetapi mereka mulai memikirkan mengenai tahun yang
tersisa untuk hidup. Pada masa ini, banyak orang yang membangun kembali
kehidupan mereka dalam pengertian prioritas, menentukan apa yang penting untuk
dilakukan dalam waktu yang masih tersisa.
Setelah mengetahui vonis dokter yang
mengatakan bahwa dirinya hanya memiliki sisa waktu kurang lebih satu tahun,
Carter memutuskan membuat daftar keinginan yang ingin dia lakukan sebelum
meninggal. Daftar itu di beri nama the bucket list, ia membuat 18 daftar
keinginan. Saat Cole menemukan daftar
itu, akhirnya ia menambahkan daftar keinginannya ke dalam bucket list
dan membiayai perjalanan mereka untuk memenuhi daftar itu.
3. Perkembangan
Integritas
Menurut teori Erik
Erikson tentang perkembangan manusia dikenal dengan teori perkembangan
psikososial. Erikson memaparkan teorinya melalu konsep polaritas yang
bertingkat/bertahap. Ada 8 tingkatan yang akan dilalui oleh manusia. Baik
Carter maupun Cole berada di fase terakhir. Fase terakhir tersebut adalah fase
integrity vs depair (integritas vs putus asa). Dalam film ini Carter dan Cole
berusia lanjut dan mereka berada di
tahun terakhir kehidupan. Integritas paling tepat dilukiskan sebagai suatu keadaan
yang dicapai seseorang setelah memelihara benda-benda, orang-orang,
produk-produk dan ide-ide, serta setelah berhasil melakukan penyesuaian diri
dengan bebrbagai keberhasilan dan kegagalan dalam kehidupannya. Lawan dari
integritas adalah keputusan tertentu dalam menghadapi perubahan-perubahan
siklus kehidupan individu, terhadap kondisi-kondisi sosial dan historis,
ditambah dengan kefanaan hidup menjelang kematian. Mereka mulai menyadari
kesalahan-kesalahan yang mereka alami di masa sebelumnya. Saat carter
menceritakan keinginannya untuk meneruskan kuliah di bidang sejarah tetapi ia
gagal dan terpaksa harus menikah dan bekerja. Sehingga ia tidak dapat mencapai
keinginannya.
b. Perkembangan Kognitif
Pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan adalah tiga komponen yang
paling berpengaruh dalam fungsi kognitif dari orang-orang dewasa lanjut. Pada
saat ini mereka telah memperoleh pendidikan yang lebih baik. Pendidikan
memiliki korelasi positif dengan skor-skor pada tes-tes intelegensi.
Orang-orang dewasa lanjut mungkin melanjutkan pendidikan untuk sejumlah alasan.
Pengalaman kerja menekankan pada orientasi kognitif. Peningkatan penekanan pada
proses informasi di dalam pekerjaannya mungkin mempertinggi kecakapan
intelektual individu. Sedangkan, kesehatan yang buruk berkaitan dengan tes-tes
intelegensi pada masa dewasa akhir. Olahraga terkait dengan perbaikan fungsi
kognitif diantara orang-rang dewasa usia lanjut.
Perkembangan kognitif Cole dalam pekerjaannya ia telah berada di
puncak kariernya. Ia berhasil memulai usaha dari nol, dari yang tidak memiliki
apa-apa hingga memiliki segalanya dari hasil pekerjaannya. Ini berbanding
terbalik dengan Carter, carter hanya tetap menjadi seorang mekanik meskipun ia
masih pandai dan mengingat jelas sejarah-sejarah mengenai banyak hal. Ia tidak
berhasil menggapai cita-citanya yang ingin menjadi guru sejarah karena harus
menikah dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan istri dan anaknya.
c.
Perkembangan Fisik
Perkembangan masa dewasa akhir atau usia lanjut, membawa
penurunan fisik yang lebih besar dibandingkan dengan periode periode usia
sebelumnya. Kita akan mencatat rentetan perubahan perubahan dalam penurunan
fisik yang terkait dengan penuaan, dengan penekanan pentingnya perkembangan
perkembangan baru dalam penelitian proses penuaan yang mencatat bahwa kekuatan
tubuh perlahan lahan menurun dan hilangnya fungsi tubuh kadangkala dapat
diperbaiki
Ini lah yang terjadi pada Cole dan Carter, penurunan
fisik telah mereka alami saat memasuki masa dewasa akhir. Carter yang mengidap
kanker stadium lanjut. Begitu pula cole. Mereka berdua telah divonis dokter
hanya memiliki kurang ebih satu tahun untuk hidup. Carter dan Cole menjalani operasi
berkali-kali.
Film ini adalah
kisah ‘self discovery’ dalam menghadapi kematian. Saat seseorang menyadari
bahwa kematian mereka akan segera mendekati, mereka mencoba untuk melakukan hal
yang ingin dilakukan dan mereka akan melihat kegagalan dan keberhasilan yang
telah mereka alami di masa lalu. Ini lah yang dilakukan Carter saat mengetahui
kematiannya, ia membuat daftar keinginan. Cole pun menyadari kesalahan yang
terjadi antara ia dan anaknya. Cole ingin membangun hubungan dengan putri dan
cucunya, dan inilah contoh dari ‘self discover’
Tema lain dalam
film ini adalah persahabatan. Carter yang seorang mekanik tua yang telah
mengorbankan tujuan pribadinya sendiri demi keluarganya. Cole memiliki
kehidupan yang berlawanan dengan Carter. Kedua pria lansia ini berada di
situasi yang sama dan situasi inilah yang membuat mereka bersahabat.